Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa
kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan
bersarang di bawahnya. Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa
membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab
penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan
luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan
ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu hadits tentang
sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah pondasi kebersihan
individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,
عَشْرٌ مِنَ
الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ،
وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ،
وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ
العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ
"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan
kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika
berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu),
mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja`(membersihkan
kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu) (HR. Muslim)
Senin, 30 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar