Senin, 30 April 2012

Dahsyatnya Khasiat Wudhu

Wudhu adalah ritual yang mengutamakan unsur kesehatan. Bagian-bagian yang dibasuh merupakan titik-titik penting peremajaan tubuh. Di lain pihak juga merupakan pintu masuk bagi ribuan kuman,virus, dan bakteri. Bagaimana wudhu menangkalnya?
  • Stimulasi Titik Biologis
Dr. Magomedov,asisten lembaga General Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy menjelaskan bagaimana wudhu dapat menstimulasi/merangsang irama tubuh alami. Rangsangan ini muncul pada seluruh tubuh,khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titk aktif biologis. Menurut riset ini,BASes mirip dengan titik-titik refleksologi Cina.

Membasuh area wajah misalnya,pijatan air akan memberi efek positif pada usus,ginjal, dan sisitem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjat pituitari. Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi sakit.
  • Hancurkan Penyusup
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers: a Sport for the Body and Soul menjelaskan bahwa wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Cara paling efektif mengeyahkan resiko ini adalah membersihkannya secara rutin. Berwudhu lima kali sehari adalah antisipasi yang lebih dari cukup.

Membasuh wajah meremajakan sel-sel kulit muka dan membantu mencegah munculnya keriput. Selain kulit,wudhu juga meremajakan selaput lendir yang menjadi gugus depan pertahanan tubuh. Peremajaan menjadi penting karena salah satu tugas utama lendir ibarat membawa contoh benda asing yang masuk kepada 2 senjata pamungkas yang sudah dimilki oleh manusia secara alami,limfosit T(sel T) dan limfosit B(sel B).Keduanya bersiaga di jaringan limfoid dan sistem getah bening serta mampu menghancurkan penyusup yang berniat buruk terhadap tubuh.
Dalam wudhu disunnahkan menghirup air kedalam hidung dan kemudian mengeluarkannya. Cara ini adalah penangkal efektif ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),TBC, dan kanker nasofaring secara dini.

sebagai seorang muslim sangat dianjurkan untuk selalu mengambil air wudhu ketika sedang berhadast. Tidak hanya pada waktu sholat,tetapi juga di waktu yang lain. Salah satunya ketika hendak membaca Al-Qur’an,setelah mengantarkan jenazah,bangun dari tidur ataupun ketika sedang mengantuk.

Selain fungsi fisiologis,wudhu juga efektif mengendalikan emosi. Setiap kali mersa ingin marah, seorang muslim sangat dianjurkan untuk mengambil air wudhu untuk mendinginkan pikiran dan menentramkan hati. Apa pun yang yang telah diperintahkan oleh Allah tentu memberi banyak manfaat dan solusi tanpa meninggalkan resiko.Oleh karenanya,mari sebagai seorang muslim kita budayakan kebiasaan untuk selalu berwudhu dalam keseharian kita. Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu membersihkan diri.

Rahasia Sunnah Memotong Kuku

Penelitian-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya. Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit bulu kemaluan berkutu yang tersebar di Eropa serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.


Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam kepada manusia. Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda,

عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ : قَصُّ الشَّارِبِ ، وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ ، وَالسِّوَاكُ ، وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ ، وَقَصُّ الأظْفَارِ ، وَغَسْلُ البَرَاجِمِ ، وَنَتف الإبْطِ ، وَحَلْقُ
العَانَةِ ، وَانْتِقَاصُ المَاءِ . قَالَ الرَّاوِي : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أنْ تَكُونَ المَضمَضَةُ

"Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja`(membersihkan kemaluan setelah buang air". Salah seorang rawi hadits ini berkata, “Saya lupa yang kesepuluh, (tapi saya menduga bahwa yang kesepuluh adalah berkumur-kumur ketika berwudhu) (HR. Muslim)

Merayu Allah Melalui Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir

Rasulullah pernah bersabda : Sesungguhnya sebaik-baik doa adalah “Alhamdulillah” (HR. Tirmiddzi).
Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda :

الحمد لله تملأ الميزان,وسبحان الله والحمد لله تمللآن أو تملأ ما بين السماوات والأرض

Alhamdulillah memenuhi Mizan, dan Subhanallah serta al-hamdulillah keduanya memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi (HR. Muslim).

Sementara Laa Ilaaha Illa Allah adalah sebuah deklarasi bahwa tidak ada yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah.

Kewajiban kita hendaknya senantiasa menggemuruhkan kalimat-kalimat agung itu dalam detak jantung kita, mengkristalkannya dalam relung hati kita, melantunkannya lewat bibir-bibir kita, memekarkannya dalam perilaku kita semua dan menancapkannya dalam sujud-sujud kita.

Rasulullah pernah bersabda : Ucapan yang paling Allah sukai itu adalah empat : Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu Akbar. Tidak ada bahaya darimanapun kamu mulai (HR. Muslim).

Dalam sabdanya yang lain Rasulullah beliau mengatakan : Bagiku mengucapakan Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu Akbar lebih aku sukai daripada apa yang disinari mentari.

Tak ada aktivitas yang akan menenteramkan hati dan melembutkan jiwa selain senantiasa ingat dan berdzikir kepada Allah. Tak ada aktivitas yang melegakan jiwa dan menyejukkan nurani selain dzikir kepada Allah. Karena itulah Allah menyeru kepada kita agar kita senantiasa berdzikir pada-Nya.

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ ﴿١٥٢

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (Al-Baqarah : 152).

Dzikir kepada Allah adalah surga Allah di dunia. Dia indah dan penuh pesona, menakjubkan dan menentramkan. Di dalamnya ada bunga-bunga wangi yang bisa dihirup jiwa. Maka barang siapa yang tidak pernah menginjakkan kakinya di surga Allah di dunia dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di surga Allah di akhirat. Dzikir adalah penolong yang melenyapkan kelelahan dan keletihan jiwa dan kehampaan nurani. Dzikir adalah jalan pintas untuk meraih kebahagiaan dan merengkuh kemenangan. Dzikir adalah balsem yang senantiasa memberikan kehangatan ruhani dan sekaligus memberikan kesembuhan jiwa.

Dalam dzikir jiwa menjadi terasa dekat dengan Sangat Mahakasih, merasa teduh dalam naungan cinta-Nya, hangat dalam dekapan kasih-Nya. Para ahli dzikir akan merasa getaran ilahiyah yang mengalir dalam seluruh organ tubuhnya.

Dzikir menyingkirkan awan ketakutan menepiskan kegundahan dan menghadirkan kebahagiaan dan rasa damai. Problema hidup akan ringan terasa. Guncangan jiwa akan luluh sirna.

Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang, dzikir adalah penyadar dan senjata ampuh pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap tumpukan duka lara. Orang yang berdzikir kepada Allah akan senantiasa bersinar jiwanya, bercahaya tingkah lakunya.

Ketenangan batin tersimpan dalam gema dzikir yang bertalu-talu, dalam denting tahmid yang mendayu-dayu. Dalam kalimat tauhid yang menggebu dan dalam tasbih yang bergelora menghangatkan jiwa.

Dzikir adalah ibadah jiwa dan lidah yang melintasi semua zaman. Ia harus hadir dalam detik-menit-jam-hari-minggu-bulan-tahun hingga kematian menjemput kita. Berdzikirlah dalam keadaan apa saja : berdiri, duduk ataupun terbaring. Kita wajib mengingat-Nya baik saat berada di daratan, di lautan, di padang pasir, di pasar-pasar, di mall-mall, di hotel-hotel bahkan di udara sekalipun. Dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, dalam gelap dan terang, di gunung-gunung dan lembah-lembah. Dzikir harus senantiasa bergema di seluruh nafas kehidupan kita.

Allah berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (Al-Ahzaab : 41).

Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (Al-A’raaf : 205).

Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini : Ini adalah makananku, jika aku tidak makan maka habislah kekuatanku.

Hasan Al-Bashri memberikan nasehat kepada kita : Carilah kenikmatan itu dalam tiga perkara : Dalam salat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran.

Dzikir akan membuka kelapangan dada kita. Dalam dzikir terdapat makna-makan sabar dan tawakkal, terkandung makna ridha dan menyerah. Hanya dengan mengingat Allah jiwa kita menjadi jernih dan pikiran kita akan menjadi bersih. Dengan dzikir kepada Allah langkah ke depan menjadi pasti.

ألا بذكرالله تطمئن القلوب

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Ra’d : 28).

Kegelisahan yang melanda banyak orang di zaman tak lebih karena mereka telah melalaikan dzikir. Menyedikitkan tasbih, meminilisir tahmid dan mengerdilkan takbir dalam jejak rekam kehidupan mereka. Orang menjadi rakus karena dia tidak tamak untuk berdzikir. Seseorang menjadi berlumur dosa karena dia lupa bertasbih, dia menjadi angkuh karena kalimat tauhid yang dibacanya tidak lagi menggedor kesadaran dirinya bahwa dia hanyalah seorang hamba..

Kejahatan para penguasa muncul karena mereka jarang bertabsih, pemelintiran agama hadir di kalangan ulama karena tasbih mereka mungkin mulai tak jujur. Tahmid mereka mulai mengendur.

Kecurangan pemimpin bisa saja karena malam mereka tidak pernah berdenyut dengan tasbih dan tahmid, fajar mereka tidak pernah hidup dengan kalimat tauhid.

Maka jadilah mata hati mereka semakin legam, jiwa mereka semakin gosong, pandangan nurani mereka menjadi pendek.

Ada waktu untuk merayu Allah di saat fajar akan menjelang, di saat manusia-manusia yang tidak bersemangat pada bergelimpangan pulas menikmati malam. Saat itu ucapan cinta kepada Sang Maha Pencinta harus diungkap. Karena cinta kita akan menarik cinta-Nya, rayuan kita akan membangkitkan cinta-Nya

Sholat Menghapus Dosa Masa Lalu

Ajaran Islam menempatkan sholat lima waktu sebagai sebuah ibadah mahdhoh (ritual) yang memiliki keistimewaan. Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menerima perintah sholat lima waktu dari Allah subhaanahu wa ta’aala dengan cara yang juga sangat istimewa. Allah ta’aala memperjalankan hambaNya dalam suatu malam menempuh horizontal journey from earh to earth dari masjid Al-Haram di Makkah ke Masjid Al-Aqsho di Baitul Maqdis (Jerusalem). Selanjutnya Allah ta’aala perjalankan hambaNya dalam suatu vertical journey from earth to the heavens in the sky dari Masjid Al-Aqsho di Baitul Maqdis bertemu langsung dengan Allah ta’aala di langit tertinggi. Lalu pada saat beraudiensi langsung dengan Allah ’Azza wa Jalla itulah Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menerima perintah menegakkan sholat lima waktu setiap hari.

Sholat merupakan bentuk formal dzikrullah atau mengingat Allah ta’aala. Bagi seorang muslim betapapun banyaknya lisannya berzikir dalam pengertian ber-wirid setiap harinya, namun bila ia tidak menegakkan sholat berarti ia meninggalkan secara sengaja kewajiban mengingat Allah ta’aala secara resmi sebagaimana diperintahkan Allah ta’aala dan sesuai contoh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam . Sholat adalah bukti kepatuhan dan loyalitas hamba kepada Rabbnya. Sholat lima waktu merupakan indikator seorang hamba masih connect dengan Pencipta, Pemilik, Pemelihara alam semesta. Bila seorang manusia tidak sholat lima waktu secara disiplin setiap hari berarti ia merupakan hamba yang disconnected (terputus) dari rahmat Allah ta’aala. Itulah sebabnya di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa seseorang bakal celaka walaupun ia sholat. Sebab ia lalai menjalankan sholatnya sehingga tidak selalu disiplin lima waktu setiap harinya.

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

”Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS Al-Maa’uun ayat 4-5)

Di antara alasan utama seorang muslim lalai menegakkan sholat lima waktu setiap hari -apalagi berjama’ah di masjid- adalah karena dihinggapi penyakit malas beribadah. Padahal kemalasan beribadah -khususnya sholat lima waktu- langsung mengindikasikan kelemahan komitmen dan kepatuhan muslim kepada Allah ta’aala. Bahkan sahabat Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu mengatakan bahwa di zaman para sahabat radhiyallahu ’anhum hidup bersama Nabi shollallahu ’alaih wa sallam jika ada muslm yang tidak sholat berjama’ah di masjid berarti ia diasumsikan sebagai seorang munafik yang sudah jelas kemunafikannya.

Maka dalam rangka mengikis penyakit malas beribadah seorang Muslim perlu juga memahami apa manfaat sholat lima waktu setiap hari. Di antaranya ialah dihapuskannya dosa-dosa oleh Allah ta’aala. Subhaanallah...! Bayangkan, setiap seorang muslim selesai mengerjakan sholat yang lima waktu berarti ia baru saja membersihkan dirinya dari tumpukan dosa yang sadar tidak sadar telah dikerjakannya antara sholat yang baru ia kerjakan dengan sholat terakhir yang ia ia kerjakan sebelumnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Sholat lima waktu dan (sholat) Jum’at ke (sholat) Jum’at serta dari Ramadhan ke Ramadhan semua itu menjadi penghabus (dosanya) antara keduanya selama ia tidak terlibat dosa besar.” (HR Muslim 2/23)

Bila seorang muslim memahami dan meyakini kebenaran hadits di atas, niscaya ia tidak akan membiarkan satu kalipun sholat lima waktunya terlewatkan. Bahkan dalam hadits yang lain dikatakan bahwa bila seorang muslim khusyu dalam sholatnya, maka ia akan diampuni segenap dosanya di masa lalu. Subhaanallah...!

مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ

“Tidak seorangpun yang bilamana tiba waktu sholat fardhu lalu ia membaguskan wudhunya, khusyu’nya, rukuknya, melainkan sholatnya menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lampau, selagi ia tidak mengerjakan dosa yang besar. Dan yang demikian itu berlaku untuk seterusnya.” (HR Muslim 2/13)

Syaratnya asalkan ia tidak terlibat dalam dosa besar, maka dosa-dosa masa lalunya pasti bakal diampuni Allah ta’aala. Adapun di antara dosa-dosa besar ialah sebagaimana disebutkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam, yakni:

ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَبَائِرَ أَوْ سُئِلَ عَنْ الْكَبَائِرِ فَقَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَالَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قَالَ قَوْلُ الزُّورِ أَوْ قَالَ شَهَادَةُ الزُّورِ

Ketika ditanya mengenai dosa-dosa besar Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Mempersekutukan Allah ta’aala, membunuh jiwa serta durhaka kepada kedua orang-tua. Dan maukah kalian kuberitakan mengenai dosa besar yang paling besar? Yaitu kesaksian palsu.” (HR Muslim 1/243)

Untuk menghapus dosa-dosa besar tersebut tidak cukup dengan seseorang menegakkan sholat lima waktu. Ia harus menempuh prosedur taubatan nasuha yang khusus. Maka hindarilah sedapat mungkin terlibat dalam mengerjakan dosa-dosa besar. Dalam bahasa berbeda Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengingatkan kita agar menjauhi tujuh penyebab bencana, yaitu:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ
وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ
وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa sesungguhnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Jauhilah tujuh penyebab bencana.” Para sahabat radhiyallahu ’anhum bertanya: “Apa itu ya Rasulullah?” Beliau bersabda: “Mempersekutukan Allah ta’aala, Sihir, Membunuh jiwa yang Allah ta’aala haramkan membunuhnya kecuali dengan alasan yang benar, Memakan harta anak yatim, Memakan riba, Desersi dari medan jihad, Menuduh wanita mu’minah yang memelihara diri sebagai melakukan perbuatan keji.” (HR Muslim 1/244)

Wudhu Mencegah Terjadinya Berbagai Penyakit Kulit

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya." (HR. Muslim).

Rasulullah bersabda, "Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhunya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Ilmu kontemporer menetapkan setelah melalui percobaan mikroskopi terhadap tumbuhnya mikroba pada orang yang berwudhu secara teratur dan juga kepada yang tidak teratur. Orang yang selalu berwudhu maka mayoritas hidung mereka menjadi bersih, tidak terdapat berbagai mikroba. Oleh karena itu, adanya mikroba yang menempel pada mereka hilang sama sekali ketika mereka membersihkan hidung, dibandingkan dengan orang yang tidak berwudhu maka tumbuh pada hidung mereka berbagai mikroba dalam jumlah yang besar yang termasuk jenis mikroba berbentuk bulat dan berklaster yang sangat berbahaya, dan mikroba yang cepat menyebar dan berkembang-biak, dan mikroba lainnya yang menyebabkan banyak terjadinya berbagai penyakit. Dan sudah jelas bahwasannya proses keracunan itu terjadi adanya perkembangan berbagai mikroba yang berbahaya bagi rongga hidung, kemudian sampai ke tenggorokan untuk kemudian terjadi berbagai peradangan dan penyakit, apalagi jika sampai masuk ke peredaran darah!!

Oleh karena itu, disyari\'atkan untuk melakukan istinsyaaq (menghirup air ke dalam hidung) sebanyak 3 kali kemudian menyemburkannya (tetap dengan hidung) setiap kali wudhu. Adapun berkumur-kumur itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi, serta menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel gigi. Dan sudah terbukti secara ilmiah bahwa 90% orang yang mengalami kerusakan gigi jika saja mereka mau perhatian terhadap kebersihan mulutnya ketika dahulu rusak gigi-gigi mereka, dan adanya pembusukan yang terjadi disebabkan oleh makanan dan air liur dan bercampur dalam perut dan menuju ke darah. Dan dari darah itulah kemudian menyebar ke seluruh organ dan kemudian menyebabkan berbagai penyakit.

Kedua tangan banyak membawa mikroba yang terkadang berpindah ke mulut atau hidung apabila tidak dibasuh. Oleh karena itu, sangat ditekankan untuk membersihkan kedua tangan terlebih dahulu sebelum melakukan wudhu. Dan ini menambah jelas kepada kita sabda Rasulullah: " Apabila salah seorang diantara kalian bangun dari tidur, maka janganlah mencelupkan kedua tangannya ke bejana (tempat air) sebelum mencucinya terlebih dahulu tiga kali".

Dan sudah terbukti juga bahwa peredaran darah pada organ tangan bagian atas dan lengan bawah serta organ-organ bagian bawah seperti kedua kaki dan kedua betis adalah organ-organ yang paling lemah dibandingkan organ tubuh lainnya karena jauhnya dari pusat peredaran darah, jantung. Maka apabila kita membasuhnya diserta menggosoknya, maka akan menguatkan peredaran darah pada organ-organ tersebut sehingga membantu kita menambah tenaga dan vitalitas. Dan dari itu semua, maka terketahuilah mukjizat disyari\'atkannya wudhu di dalam Islam.

Jumat, 06 April 2012

Manfaat Teknologi Informasi Sebagai Media Pembelajaran


Bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri

Peran teknologi dan media dalam pembelajaran  sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang mencakup tutor, tutee dan tools dalam implementasi dan aplikasi bidang ilmu lain maupun dalam pengembangan IPTEK itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh BJ Habibie bahwa dewasa ini tidak ada satu disiplin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analitis, matematis, dan numerik (Baisoetii, 1998). Kenyataan ini menunjukan bahwa peran komputer akan menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar, terutama dalam penataan kemampuan berfikir, bernalar dan pengambilan keputusan dalam era persaingan yang sangat kompetitif.

Salah satu kompetensi proses belajar mengajar bagi seorang pengajar adalah keterampilan mengajak dan membangkitkan mahasiswa berpikir kritis. Kemampuan itu didukung oleh kemampuan pengajar dalam menggunakan media ajar. (Daniel, Jos,1986). Peranan pengajar sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dalam pengembangan kegiatan belajar mahasiswa, pengajar harus dapat meransang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi mahasiswa,menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar (Slameto,1988).

Teknologi dan media dapat banyak berperan dalam pembelajaran. Instruksi dapat tergantung pada kehadiran guru ( diarahkan instruktur ), bahkan pada situasi ini media banyak digunakan oleh guru. Dilain pihak instruksi mungkin tidak membutuhkan guru, pembelajaran yang diarahkan siswa disebut instruksi mandiri ( self instruction). Selain kehadiran guru, factor pendukung lain dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan media pembelajaran adalah : Media yang meliputi video, televisi, diagram, materi cetak, program computer; Sistem Pembelajaran, yang terbagi dalam beberapa kategori; yaitu belajar di kelas, melalui siaran, melalui paket belajar, menggunakan internet, kegiatan laboratorium, bengkel kerja, seminar, karyawisata, melalui komputer dan telekomfren; Citra Visual, media ini dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya; Multimedia, berperan dalam pendidikan dan pelatihan dengan melibatkan pelajar dalam multi pengalaman indrawi untuk mempromosikan belajar; Pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran melalui alat komunikasi yang mencakup berbagai jenis bentuk kominikasi, termasuk radio, telepon, dan televisi (siaran langsung, dengan kabel, atau satelit): Pusat pembelajaran, dalam hal ini pusat pembelajaran mahasiswa memberikan latihan dengan umpan balik melalui kegiatan individual.

Perubahan Paradigma tentang Peran Ibu Rumah Tangga di Era Teknologi Informasi


Selama ini berkembang anggapan bahwa ibu rumah tangga hanyalah bekerja mengurus rumah tangga, semisal mengurus anak dan memasak untuk keluarga. Intinya ibu rumah tangga hanya berkutat di rumah, dapur, dan sekolah anak. Atau, jika keluar pun mereka hanya berkumpul dengan koleganya dalam arisan atau komunitas dalam jangkauan yang terbatas. Anggapan ini bisa jadi sudah tidak relevan lagi untuk saat ini.

Hanya membatasi istri atau wanita untuk mengurus keluarga dan membelenggunya di sekitar rumah, sekolah anak, dan dapur sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi yang ada. Setiap orang tentu memiliki potensi, begitu juga dengan wanita yang pasti juga memiliki potensi. Statusnya sebagai istri atau ibu rumah tangga semestinya tidak menutup potensi yang sudah ada. Potensinya harus tetap berkembang yang bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

mengembangkan potensi tidak bisa juga diartikan secara sempit dengan bekerja dan meniti karir dalam pekerjaan yang permanen yang menghabiskan waktu 10 jam per hari selama 5 hari per minggu. bekerja penuh dan mengembangkan potensi diri bagi wanita sesungguhnya dua hal yang berbeda. wanita tidak memiliki beban untuk memberi nafkah untuk keluarga. kewajiban itu telah dipikul sepenuhnya oleh suami sebagai kepala keluarga. jadi, seyogianya wanita yang memang terpanggil untuk bekerja penuh waktu harus menyadari dan meniatkan dalam hatinya bahwa apa yang dilakukannya semata-mata bukan hanya mencari nafkah. namun, lebih kepada menyalurkan kemampuan yang dimilikinya agar bermanfaat untuk orang lain. biarkanlah tugas mencari nafkah menjadi ibadah dari suami.

tidak pantas bagi kita untuk melarang wanita yang memang memiliki kemampuan kepemimpinan dan manajerial untuk aktif berorganisasi. tidak bijak untuk melarang wanita yang memiliki kemampuan mengajar anak untuk menjadi pengajar di sekolah-sekolah. namun sekali lagi, semua dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi yang ada dan bukan hanya mengejar keuntungan finansial.

mengembangkan potensi diri bisa jadi merupakan ibadah buat seorang wanita yang sekaligus juga seorang ibu rumah tangga jika semua dilakukan tanpa meninggalkan kodratnya sebagai wanita dan tetap melakukan tugasnya mendidik anak dan menjaga amanah yang dititipkan oleh sang suami. membuat prioritas dan mengelola waktu adalah kata kunci buat ibu rumah tangga yang telah bertekad melakukan hal ini. membagi waktu buat anak, keluarga, dan untuk menyalurkan hobinya sendiri merupakan sebuah seni tersendiri dan akan sangat menentukan keberhasilannya.

Dan, salah satu alternatif yang bisa membantu mempermudah tugas itu adalah internet. adanya internet bisa digunakan oleh ibu rumah tangga sebagai sarana untuk tetap terus mengembangkan potensi yang dimilikinya. Karakteristik tugas ibu rumah tangga sangat cocok dengan karakter internet yang online. Dapat menghubungkan banyak pihak tanpa perlu bertemu langsung dengan pihak-pihak itu. Itulah karakter internet yang tercakup dalam kata online.

Dengan internet, ibu rumah tangga dapat berinteraksi dengan banyak orang tanpa perlu meninggalkan tugasnya di rumah. Mereka juga bisa saling berbagi pengalaman dan informasi melalui tulisan-tulisan yang diposting di blog. Juga mereka dapat berbagi resep masakan, mencari bahan tulisan tanpa perlu meninggalkan rumah mereka. Mereka dapat melakukan semua itu sambil, misalnya, memasak di rumah. Artinya, tugas di rumah bisa diselesaikan sekaligus dapat tetap menyalurkan hobi dan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Ini semua bisa dilakukan dengan perantaraan internet.

mereka, para ibu rumah tangga, juga dapat saling berbagi tentang pendidikan anak dan keluarga. pengetahuan tentang pendidikan tentu sangat bermanfaat buat para ibu rumah tangga. dan, mereka bisa saling berbagi tips dengan koleganya secara online.

dengan adanya internet juga bisa meminimalkan potensi percampuran antara pria dan wanita secara nyata (ikhtilath) yang masih tabu di sebagian kalangan agamis (khususnya islam). walaupun secara maya, pria dan wanita tidak bisa dibatasi tetapi efek yang ditimbulkan tidak begitu besar. justru ide-ide bisa dishare dengan lebih mudah kepada banyak orang.

Lebih dari itu, sebagian ibu-ibu rumah tangga ini bahkan mampu mengeruk keuntungan dari internet ini. sebagian dari mereka dapat menghasilkan produk dan memasarkannya via internet. dan, sebagian yang lain melakukannya denga memasarkan suatu produk yang diproduksi oleh orang lain melalui jaringan yang dimilikinya. Walaupun sebagian masih berupa penghasilan tambahan saja, namun tentu saja ini sesuatu yang wajar mengingat mereka melakoni ini sebagai usaha lain selain tugas utama mengurus keperluan keluarga.

produk home industri yang diproduksi oleh kalangan ibu-ibu rumah tangga yang kreatif ini telah terbiasa dipromosikan melalui internet. ibu-ibu rumah tangga ini telah terbiasa membuat blog dan mengaplot gambar dari produk-produk mereka. cara ini terbukti efektif dalam memperkenalkan produk mereka kepada orang banyak. atau, mereka juga bisa menggunakan social media untuk mempromosikan produk mereka. ibu-ibu rumah tangga ini telah memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada khususnya teknologi informasi dan komunikasi tanpa harus meninggalkan fungsi ibu rumah tangga dalam keluarga.

selain produk industri, salah satu profesi lain yang bisa dilakukan dengan amat baik oleh ibu rumah tangga yang kreatif adalah dengan menjadi penulis. saya berani mengatakan bahwa kebanyakan penulis sukses yang bisa menghasilkan buku (karya) yang best seller adalah wanita dan ibu rumah tangga. berbeda dengan pria yang kebanyakan waktunya dihabiskan untuk melakukan pekerjaan secara penuh, ibu rumah tangga punya waktu luang di sela-sela mengurus anak dan keluarga.

tampaknya memang paradigma tentang peran ibu rumah tangga sedikit demi sedikit akan bergeser. namun, tentu tanpa meninggalkan fitrah dan tugas utama menjadi pendidik di rumah dan pendamping setia suami. pemahaman tentang skala prioritas dan manajemen waktu amat diperlukan untuk dapat melakukan tugas yang tidak mudah ini dengan berhasil. menjadi ibu rumah tangga seutuhnya, itulah idaman setiap wanita